15%

RETORIS.ID staff

Martini Ramadhani

04-May-2024

Apa Itu Porter Five Forces dan Bagaimana Menggunakannya

apa itu porter five forces

Porter Five Forces adalah model strategis yang digunakan untuk menganalisis intensitas kompetitif dan daya tarik sebuah industri atau pasar, yang diperkenalkan pertama kali oleh Michael E. Porter dalam bukunya tahun 1980 "Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries and Competitors".

Model ini mempertimbangkan lima kekuatan yang membentuk setiap industri dan mempengaruhi profitabilitas bisnis dalam industri tersebut: Persaingan Kompetitif, Kekuatan Pemasok, Kekuatan Pembeli, Ancaman Penggantian, dan Ancaman Pendatang Baru.

Memahami Porter Five Forces adalah langkah penting dalam pengambilan keputusan bisnis karena membantu bisnis mengerti lingkungan kompetitif dan mengembangkan strategi untuk melindungi keuntungan kompetitif mereka serta meningkatkan profitabilitas.

Dengan analisis porter five forces, perusahaan dapat menilai ancaman pendatang baru, membentuk strategi bisnis perusahaan, dan meningkatkan kualitas produk mereka untuk tetap bertahan di tengah persaingan dari pesaing.

Kekuatan dalam Model Porter Five Forces

  1. Persaingan Kompetitif (Competitive Rivalry)
    Intensitas persaingan dalam industri ditentukan oleh jumlah dan kemampuan pesaing yang ada. Faktor-faktor seperti jumlah pesaing, ukuran dan kekuatan relatif mereka, serta penawaran produk atau layanan mereka mempengaruhi rivalitas kompetitif.
     
  2. Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrants)
    Kemudahan bagi pendatang baru untuk memasuki pasar dan bersaing. Faktor-faktor seperti regulasi pemerintah, kebutuhan modal, akses ke saluran distribusi, dan ekonomi skala dapat mempengaruhi ancaman pendatang baru.
     
  3. Kekuatan Pemasok (Bargaining Power of Suppliers)
    Kemampuan pemasok untuk meningkatkan harga atau mengurangi kualitas barang dan jasa yang disediakan. Jumlah pemasok, keunikan produk atau layanan mereka, serta kekuatan dan ukuran mereka dibandingkan dengan perusahaan mempengaruhi kekuatan tawar pemasok.
     
  4. Kekuatan Pembeli (Bargaining Power of Buyers)
    Kemampuan pembeli untuk menurunkan harga atau menuntut kualitas lebih tinggi. Jumlah pembeli, pentingnya mereka bagi perusahaan, dan kemampuan mereka untuk beralih ke pesaing mempengaruhi kekuatan tawar pembeli.
     
  5. Ancaman Produk atau Layanan Pengganti (Threat of Substitute Products or Services)
    Kemungkinan pembeli menemukan cara lain untuk melakukan apa yang dilakukan produk atau layanan perusahaan. Faktor-faktor seperti kinerja dan harga pengganti, biaya pergantian pembeli, dan kesediaan pembeli untuk mengganti mempengaruhi ancaman produk atau layanan pengganti.

Model ini membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam industri, serta menyediakan kerangka kerja untuk menganalisis lingkungan kompetitif yang dihadapi perusahaan.

Aplikasi dan Pentingnya Model Porter

Porter Five Forces adalah kerangka kerja yang sangat berharga dalam membantu perusahaan memahami intensitas persaingan serta daya tarik dan profitabilitas pasar atau industri. 

Model ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kekuatan kompetitif dalam industri, yang sangat penting dalam menentukan kekuatan dan kelemahan industri tersebut. 

Dengan menggunakan analisis Porter Five Forces, perusahaan dapat mengidentifikasi pesaing, mengevaluasi hambatan untuk masuk ke pasar, mengidentifikasi produk atau layanan pengganti potensial, dan menganalisis kekuatan tawar pembeli dan pemasok.

Langkah-Langkah Penerapan Model Porter

  1. Identifikasi Peserta Pasar: Menentukan siapa saja pesaing utama dalam industri.
  2. Evaluasi Hambatan Masuk: Menganalisis faktor-faktor seperti regulasi pemerintah, kebutuhan modal, dan akses ke saluran distribusi.
  3. Identifikasi Produk Pengganti: Menilai produk atau layanan yang dapat menggantikan produk perusahaan.
  4. Analisis Kekuatan Tawar Pemasok dan Pembeli: Menilai seberapa besar pengaruh pemasok dan pembeli terhadap keputusan perusahaan.

Model ini tidak hanya berguna dalam mengidentifikasi ancaman dan peluang di pasar tetapi juga dalam menginformasikan keputusan strategis seperti penetapan harga, pengembangan produk, dan strategi pemasaran. 

Misalnya, penerapan Porter Five Forces oleh perusahaan "Nabati Vitakrim" membantu mereka memahami dinamika pasar yogurt nabati dan mengembangkan strategi untuk meningkatkan posisi mereka di pasar.

Selain itu, penggunaan sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP) seperti Impact ERP dari perusahaan teknologi dan konsultasi Impact, memungkinkan perusahaan untuk mengotomatisasi dan mengelola proses inti mereka, sehingga memudahkan penerapan Porter's Five Forces dengan menyediakan data dan wawasan yang diperlukan.

Ini menunjukkan bagaimana alat dan teknologi modern dapat mendukung penerapan model Porter dalam praktek bisnis sehari-hari, membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih tepat tentang harga, pemasaran, distribusi, investasi, dan aspek kunci operasi lainnya.

Studi Kasus Penerapan Model Porter

PT. Srikandi Plastik, sebuah industri plastik di Indonesia, telah menganalisis lingkungan kompetitifnya menggunakan Porter's Five Forces. 

Ancaman dari pendatang baru dianggap moderat karena meningkatnya jumlah industri serupa di area Sidoarjo. 

Kekuatan tawar pemasok relatif tinggi karena ketergantungan perusahaan pada beberapa pemasok bahan baku utama.

Sementara itu, kekuatan tawar pembeli berada pada tingkat moderat karena ketersediaan berbagai alternatif di pasar. 

Ancaman dari produk atau layanan pengganti cukup rendah, mengingat produk plastik memiliki properti dan aplikasi yang unik.

Persaingan antar pesaing yang ada sangat tinggi karena banyaknya jumlah pesaing di area Sidoarjo dan Surabaya.

Rekomendasi strategis untuk PT. Srikandi Plastik meliputi ekspansi kapasitas produksi, diversifikasi basis pemasok, diferensiasi produk, pemantauan alternatif ramah lingkungan, peningkatan saluran distribusi, dan peningkatan layanan pelanggan.

Sementara itu, PT. Multidaya Lokasakti Mandiri, sebuah perusahaan konstruksi yang mengkhususkan diri dalam pemasangan penangkal petir di Indonesia, juga menerapkan Porter's Five Forces untuk menganalisis daya saing industri konstruksi. 

Ancaman dari pendatang baru tergolong rendah karena kebutuhan modal awal yang tinggi dan merek yang sudah mapan. 

Kekuatan tawar pemasok berada pada tingkat moderat karena ketersediaan beberapa pemasok dengan kualitas dan harga yang bervariasi.

Kekuatan tawar pembeli tinggi karena proyek berskala besar dan biaya beralih yang tinggi. Ancaman dari produk pengganti moderat karena ketersediaan produk serupa dari pesaing. 

Persaingan kompetitif sangat tinggi karena meningkatnya jumlah pesaing setiap tahun dan produk yang berbeda di antara mereka.

Strategi alternatif untuk PT. Multidaya Lokasakti Mandiri meliputi peningkatan modal untuk ekspansi bisnis, pelaksanaan program pelatihan karyawan, pengembangan sistem manajemen rantai pasokan yang lebih efisien, ekspansi penawaran produk dan peningkatan kualitas produk, serta peningkatan layanan dan dukungan pelanggan.

Kritik dan Limitasi

Kritik Terhadap Model Porter Five Forces

  1. Homogenitas Industri: Model Porter Five Forces mengasumsikan bahwa semua perusahaan dalam satu industri adalah homogen, padahal kenyataannya sering kali berbeda.
  2. Dinamika Kompetisi: Model ini tidak mempertimbangkan sifat dinamis dari kompetisi dan evolusi industri, yang bisa berubah dengan cepat.
  3. Fokus pada Struktur Industri: Pendekatan Porter lebih berfokus pada struktur industri ketimbang perilaku perusahaan di dalamnya.
  4. Pengabaian Peran Pemerintah: Tidak adanya pertimbangan terhadap peran pemerintah atau regulasi dalam membentuk kompetisi industri merupakan salah satu kelemahan.
  5. Pengaruh Teknologi: Model ini kurang memperhitungkan dampak teknologi terhadap kompetisi industri, yang saat ini sangat krusial.

Limitasi dalam Penerapan Model Porter Five Forces

  1. Sifat Statis: Model Porter mengasumsikan situasi pasar yang statis, yang jarang terjadi di dunia nyata.
  2. Pengabaian Komplementor: Model ini mengabaikan peran komplementor, yang dapat sangat mempengaruhi keunggulan kompetitif sebuah perusahaan.
  3. Produk Homogen: Asumsi produk homogen tidak selalu berlaku, terutama di industri dengan produk yang berdiferensiasi.
  4. Efek Jaringan: Model ini tidak mempertimbangkan efek jaringan, yang sangat penting di industri teknologi.
  5. Fokus Berlebihan pada Kompetisi: Terlalu banyak fokus pada kompetisi dan mengabaikan faktor strategis lain seperti kerjasama dan aliansi.
  6. Kuantifikasi yang Sulit: Menantang untuk mengkuantifikasi kekuatan dengan akurat, membuat sulit untuk membandingkan industri atau perusahaan yang berbeda.
  7. Subjektivitas Model: Karena kekuatan didasarkan pada penilaian dan persepsi analis, model ini bisa sangat subjektif.
  8. Memakan Waktu: Menganalisis industri besar atau lingkungan bisnis yang kompleks menggunakan model ini bisa sangat memakan waktu.
  9. Pengabaian Faktor Eksternal: Model tidak mempertimbangkan faktor eksternal seperti regulasi pemerintah, tren sosial, atau isu lingkungan.

Perkembangan Terkini Model Porter

Dalam menghadapi lingkungan bisnis yang terus berubah, pemahaman mendalam tentang kekuatan yang mempengaruhi industri menjadi krusial. Model Porter Five Forces terus relevan dalam menganalisis dinamika pasar dengan fokus pada beberapa aspek kritis:

  1. Intensitas Persaingan: Persaingan di pasar ditentukan oleh jumlah dan kapabilitas pesaing yang ada. Semakin banyak dan mampu pesaing, semakin intens persaingannya.
  2. Kekuatan Pemasok: Ketergantungan perusahaan terhadap pemasoknya menentukan seberapa kuat posisi tawar pemasok tersebut. Semakin bergantungnya sebuah perusahaan pada pemasoknya, semakin besar kekuatan pemasok tersebut.
  3. Kekuatan Pembeli: Jumlah pembeli dan kemampuan mereka untuk bernegosiasi terkait harga menentukan kekuatan pembeli. Semakin banyak opsi yang dimiliki pembeli, semakin besar kekuatan tawar mereka.
  4. Ancaman Produk Pengganti: Kemudahan bagi pembeli untuk menemukan alternatif lain yang dapat melakukan fungsi yang sama dengan produk perusahaan menurunkan kekuatan posisi perusahaan di pasar.
  5. Ancaman Pendatang Baru: Hambatan yang rendah untuk masuk ke pasar memudahkan bagi pendatang baru untuk bergabung, meningkatkan persaingan. Ancaman ini bisa datang dari perusahaan dengan pengalaman terbatas namun dengan keunggulan unik.

Model ini memberikan kerangka kerja yang membantu perusahaan tidak hanya mengidentifikasi namun juga menavigasi kompleksitas dalam lingkungan kompetitif yang mereka hadapi.

Implikasi untuk Praktik Bisnis

Melalui penggunaan Porter Five Forces, perusahaan mendapatkan wawasan penting tentang lingkungan kompetitif yang mereka hadapi, memungkinkan mereka untuk mengembangkan strategi yang lebih baik dalam menanggapi kekuatan yang mempengaruhi profitabilitas dan daya tarik industri. 

Model ini, dengan analisis komprehensifnya terhadap persaingan kompetitif, kekuatan pemasok dan pembeli, ancaman dari penggantian produk, serta ancaman pendatang baru, membantu bisnis mengidentifikasi peluang dan ancaman dalam lingkungan pasar yang cepat berubah.

Penerapan kerangka kerja ini, seperti yang terlihat melalui studi kasus PT. Srikandi Plastik dan PT. Multidaya Lokasakti Mandiri, mengungkapkan pentingnya mengadopsi pandangan strategis dalam menghadapi dinamika industri. 

Memahami dan menerapkan analisis Porter Five Forces dapat menuntun perusahaan untuk meningkatkan posisi kompetitif mereka, menggarisbawahi pentingnya model ini dalam perencanaan strategis kontemporer. 

Untuk itu, penting bagi bisnis untuk terus memperbarui penilaian mereka terhadap lingkungan kompetitif, memastikan bahwa mereka tetap relevan dan mampu menghadapi tantangan yang muncul.

FAQs

Apa Pengertian dari Porter's Five Forces?

Porter's Five Forces, atau lima kekuatan Porter, adalah sebuah metodologi analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan kompetitif dalam suatu sektor industri. Metode ini membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu industri.

Apa Saja Lima Kekuatan dalam Porter's Five Forces?

Lima kekuatan yang termasuk dalam Porter's Five Forces meliputi persaingan antar perusahaan dalam industri yang sama, ancaman dari pendatang baru di industri, daya tawar yang dimiliki oleh pemasok, daya tawar konsumen, serta ancaman dari produk atau jasa pengganti.

Bagaimana Langkah-langkah Melakukan Analisis dengan Menggunakan Porter's Five Forces?

Untuk melakukan analisis bisnis menggunakan Porter's Five Forces, Anda perlu mengikuti langkah-langkah berikut: pertama, identifikasi siapa saja pesaing di industri Anda. Kedua, periksa potensi ancaman dari pendatang baru di industri tersebut. Ketiga, tentukan ancaman dari produk pengganti. Keempat, identifikasi kekuatan tawar menawar yang dimiliki oleh pemasok. Terakhir, pertimbangkan kekuatan tawar menawar yang dimiliki oleh pembeli.

Apa Lima Kekuatan yang Mempengaruhi Persaingan Perusahaan Menurut Michael Porter?

Menurut Michael Porter, lima kekuatan yang mempengaruhi persaingan sebuah perusahaan dalam industri adalah persaingan langsung dengan perusahaan lain di industri yang sama, ancaman dari pendatang baru, ancaman dari produk atau jasa pengganti, kekuatan tawar menawar yang dimiliki oleh pelanggan, serta kekuatan tawar menawar yang dimiliki oleh pemasok.

 

Referensi

Topik : analisa
Similar Posts

Komentar (0)

Tinggalkan Komentar

Ikuti Melalui Email

Dapatkan info terbaru, dikirim ke email Anda